Siapa yang tidak kenal dengan kerai payung? Filicium decipiens, sering dikenal dengan nama lokal “kerai payung” memiliki buah berbentuk kapusl. Yuk, kita bahas lebih dalam!
Tumbuhan ini memiliki tinggi 10-15 meter. Berdaun majemuk dengan pinus yang rapat, berbentuk elips atau lonjong, dengan tepi bergerigi atau berlekuk. Bunga kecil, berwarna putih atau krem, tumbuh dalam kelompok di ketiak daun atau ujung ranting. Buah berbentuk kapsul, berisi banyak biji kecil.
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorder : Rosanae
Order : Sapindales
Family : Sapindaceae
Genus : Filicium
Species : Filicium decipiens (Wight & Arn.) Thwaites(GBIF, 2024)
Filicium decipiens merupakan spesies asli dari Asia Tenggara, khususnya ditemukan di daerah tropis seperti India, Sri Lanka, Malaysia, dan Indonesia. Tumbuhan ini biasanya tumbuh di hutan hujan tropis atau daerah dengan kelembapan tinggi. Pohon ini dikenal dengan daun yang menyerupai pakis sehingga nama genusnya Filicium yang berarti seperti “pakis”. Dalam banyak budaya, pohon ini dihargai tidak hanya karena keindahannya tetapi juga karena ketahanannya terhadap kondisi lingkungan yang beragam.
Kerai payung salah satu tumbuhan tropis bermanfaat bagi manusia. Selain rasanya yang lezat, buah ini juga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan dan lingkungan. Dengan memahami lebih dalam tentang kerai payung, kita dapat menghargai dan memanfaatkan potensi pada pohon di sekitar kita untuk dilestarikan dan dikembangkan.
Penulis: Ihsanti Tsania Fajriati