Artocarpus altilis, yang dikenal sebagai sukun atau breadfruit, adalah pohon tropis yang kaya manfaat. Dengan buah yang besar dan bergizi, serta kayu yang berkualitas, sukun telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat di daerah tropis. Yuk, kita bahas lebih dalam!
Pohon sukun dapat tumbuh hingga ketinggian 30 meter dengan diameter batang mencapai 1 meter. Bunganya kecil berwarna putih kekuningan dan tersusun dalam kelompok. Buahnya berbentuk bulat besar dengan kulit berwarna hijau kecoklatan saat matang. Sukun merupakan salah satu buah terbesar di dunia, dengan berat yang dapat mencapai 40 kilogram.
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Viridiplantae
Infrakingdom : Streptophyta
Superdivision : Embryophyta
Division : Tracheophyta
Subdivision : Spermatophytina
Class : Magnoliopsida
Superorder : Rosanae
Order : Rosales
Family : Moraceae
Genus : Artocarpus J.R. Forst. & G. Forst.
Species : Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg(GBIF, 2024)
Sukun diperkirakan berasal dari wilayah Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Pohon sukun kemudian menyebar ke berbagai wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Nama “sukun” dalam bahasa Jawa berarti “tanpa biji”. Hal ini merujuk pada varietas sukun yang tidak berbiji dan sering dikonsumsi sebagai makanan pokok.
Sukun termasuk buah yang sangat bermanfaat bagi manusia. Selain rasanya yang lezat, sukun juga memiliki banyak potensi untuk dikembangkan menjadi berbagai produk olahan. Dengan memahami lebih dalam tentang sukun, kita dapat menghargai kekayaan alam Indonesia dan mencari cara untuk memanfaatkannya secara berkelanjutan.
Penulis: Ihsanti Tsania Fajriati