Kekayaan Alam Hayati

Waru

Sederhana Menyimpan Keajaiban Alam

Hibiscus tiliaceus L., atau yang lebih dikenal sebagai tumbuhan waru, bukanlah tanaman sembarangan. Meskipun tampaknya sederhana, tumbuhan ini menyimpan berbagai keajaiban dan potensi tersembunyi yang patut untuk digali lebih dalam. 

Hibiscus tiliaceus adalah pohon atau semak tropis yang sering ditemukan di habitat pesisir atau lembab. Pohon waru memiliki bentuk hati atau bulat dengan tepi bergerigi, berwarna hijau cerah di atas dan lebih pucat di bawah. Bunga berwarna kuning cerah dengan bagian tengah merah, muncul di ketiak daun dengan kelopak yang berjumlah lima.Kapsul berbentuk bulat yang membuka saat matang untuk melepaskan biji-biji kecil.

Klasifikasi

Kingdom      : Plantae

Division       : Tracheophyta

Class           : Magnoliopsida

Order          : Malvales

Family         : Malvaceae

Genus          :  Hibiscus 

Species        :  Hibiscus tiliaceus L.(GBIF, 2024)

 

A. Asal-usul dan Sejarah

Tumbuhan ini berasal dari kawasan tropis dan subtropis, termasuk Asia Tenggara, Australia, dan Kepulauan Pasifik.

B. Potensi Tanaman

  1. Serat dan Kerajinan dari Batang Waru: Serat dari batang tumbuhan waru digunakan untuk membuat anyaman dan produk tekstil tradisional, menawarkan peluang bisnis dalam industri kerajinan tangan.
  2. Kosmetik alami : Daun dan bunga dapat dimanfaatkan untuk produk-produk ramah lingkungan seperti produk kosmetik alami dan bahan baku untuk industri farmasi.
  3. Tumbuhan penjernih air : membantu mengurangi pencemaran dan meningkatkan kualitas air sehingga baik digunakan dalam rehabilitasi tanah karena kemampuan untuk tumbuh di berbagai kondisi lingkungan.

C. Fakta Unik

Tumbuhan Peneduh Adaptif : kemampuannya untuk beradaptasi di berbagai kondisi tanah dan iklim menjadikannya spesies yang sangat fleksibel dan tahan lama. 

Tumbuhan waru, Hibiscus tiliaceus, menawarkan lebih dari sekadar keindahan visual. Dengan berbagai potensi pemanfaatan dalam kewirausahaan dan lingkungan serta fakta unik tentang kemampuannya beradaptasi, tumbuhan ini memang layak untuk mendapatkan perhatian lebih.

Penulis: Ihsanti Tsania Fajriati

Gebang dulu, kini, dan nanti.

Hubungi Kami :

Ikuti Kami :

Scroll to Top